Saat orang – orang berkata bahwa cinta itu sangat indah aku juga juga serupa dengan mereka , bahwa cinta itu juga sangatlah indah . tapi hanya saja aku tak pernah merasakannya . setiap wanita dan laki – laki memang akan bersatu nanti aku percaya itu . dalam keseharian ku , aku cukup berbeda dengan teman wanita sebayaku lainnya . sering kali terlihat bahagia jika mereka kudapati berjalan saling berpegang tangan . kurasa itu adalah cinta . dengan siapa saja kau boleh mengatakannya . ya 1 hal yang aku tahu dari kesederhanaan cinta adalah pengorbanan . kurasa pula pengorbanan yang siapa saja melakukannya adalah hal luar biasa yang ku ketahui . aku sendiri tak pernah tahu untuk siapa dan apa yang harus aku lakukan jika aku bertemu dengan pasangan ku meskipun aku tidak terlalu berharap untuk bertemu sekarang . karena aku cukup berbeda . sekali lagi cukup berbeda .
Dulu aku berfikir aku takkan
pernah berhasil membuat hati sang Pria luluh untukku . aku bahkan tak tahu sama
sekali . aku tahu setelah Emma menceritakan semuanya dengan serius dan berharap
aku akan membalasnya dengan hal yang sama . ia sepertinya memaksa hatiku untuk
berbicara tentang Cinta.
“
aku memang menyukai hal Cinta , tetapi tidak dengan cara seperti ini Emma ” kataku
. aku memalingkan wajah dan menatap dalam – dalam Bintang yang paling terang
dan menunggu mereka jatuh serta penasaran bagaimana orang - orang di sekitar ku
akan membingkai ‘Wish’ .
“
kamu harus mendengarnya Dania , kau tahu sudah lama ia menyukaimu , ketika kau lewat didepan rumah nya , ia sering
melihatmu diam – diam ” kata Emma . ia menarik kencang wajahku dan mengalihkan
pandangan ku dari langit tadi . aku tahu Emma sangat peduli dengannya . mungkin
ia sedih melihat Olland terus menerus mengagumi ku tanpa pernah aku
menghentikannya hingga aku jadi dengannya . Olland satu tahun lebih muda dari
ku kata Emma . ia menyukaiku waktu aku menjadi pemukim baru di Boverd Hill , Kota New South Wales Australia
. Emma bilang sudah lama ia menyukaiku dan Olland hanya menceritakan semuanya
pada Emma , bukan aku . sudah sebaiknya aku tak perlu tahu langsung darinya .
kau tahu , aku agak malu jika bersenda gurau bahkan bercerita dengan Pria . dan
jika saja Emma terlahir untuk menjadi seorang Pria mungkin aku tak pernah
mengenalnya dan pindah dari Apartemen itu . tujuan dari semuanya adalah
kedatangan ku untuk mencari dan berteman dengan siapa saja . aku baru memiliki
seorang Emma yang pertama menemuiku sebulan yang lalu saat aku turun dari Bus
sambil membawa koper dan beberapa buku yang kusimpan dalam tas mungil yang
tergantung dipergelangan tangan kiri ku . aku tidak begitu ingat wajah Olland . kadang wajahnya
tersamar di benakku bahkan hampir tidak kukenali lagi meskipun sekali aku pernah
bertemu dengannya saat aku hendak membeli sebungkus permen Alcooclate di Market Voghoryl
yang ada diseberang jalan menuju
Stasiun P . Porsta Smanta . hanya
sepintas memandang wajahnya karena aku malu dan cepat membalikkan wajahku dari
pandangan nya . aku begitu ingat cerita isi hati nya saat melihatnya .
☂ ☂ ☂
Seruan paksa yang sering keluar
dari bibir Emma tak pernah hilang dan terus mengiang di telinga ku . aku tidak
merasakan apa – apa tentang Cinta walaupun Emma bercerita hingga ludahnya habis
juga aku tidak akan bisa membentuk kata ‘
I Love You Too ’di hatiku . tidak untuk rasa , ingatanku pula sama sekali
tidak menyimpan Olland dan dalam benakku juga tidak menunjukkan sosok istimewa
Olland . aku tenang dan bersikap biasa saja menghadapinya meski seluruh hari –
hari baru ku di Apartemen Scorl Lawry
terus diwarnai dengan seruan Emma tentang Olland . jika hal ini dialami oleh
Emma mungkin ia sudah menerima Olland dari dulu . Emma tidak begitu jahat untuk
semua Pria meski Emma juga sering memuji kebaikan ku tapi kurasa Emma jauh
lebih baik untuk Pria lain kagumi termasuk Olland .
“
apakah kau sudah memikirkannya Dania ? ” tanya Emma dan aku sudah bosan dengan
pertanyaannya . aku menggeleng pelan sambil kuperbaiki Headphone ku yang kusut bersama talinya .
"
apakah kau tidak takut jika dia sudah punya kekasih lain? ” kurasa ia masih
memaksaku . berusaha mengingatkan ku sebelum semuanya terlambat tapi aku
abaikan itu karena aku masih bosan .
“
aku menghargai perasaannya , tapi aku susah untuk jatuh Cinta , Dear ” ujarku hendak memasang headphone yang sudah kuperbaiki tadi ke
telinga kiriku , yang satu kubiarkan terbuka .
“ aku mau
kau bertemu dengannya sekali , setelah itu kau akan tahu ” desak Emma . ia
membawa bibirnya dekat di telinga ku . Emma benar – benar peduli padaku dan
Olland .
“ aku mau
melakukannya tapi kau sudah tahu kan ? ” ujar ku . kuharap Emma mengerti sikapku
bahwa aku juga tak pandai berbicara di depan Pria lain bahkan berkencan .
“ aku tahu
itu , kau harus mencoba nya sekarang , aku yakin itu obat nya ” saran Emma
justru membuat ku makin bosan . sebenarnya aku bangga menemuinya sebagai
sahabatku tapi aku semakin bosan jika Emma tidak mengerti dengan ku saat ini
hanya karena masalah perasaan Olland saja .
“ aku akan
berusaha ” kataku berbohong . aku tahu aku berbohong karena hatiku tidak
sejujur perkataan ku tadi .
“ ok . kapan
kau akan menemui Olland ? ” ia melepas Headphone
ku dengan kencang . Emma butuh keseriusan ku .
“ nanti . .
” aku berkata . setelah itu aku sudah tak mendengar pertanyaannya lagi tapi
Emma bisa saja bertanya padaku sepanjang hari dan kapan saja . aku menenangkan
diriku sejenak . aku tak memilih untuk memutuskan kapan selanjutnya aku
berkencan dengan Olland karena aku sedang ingin menikmati rangkaian musik
favoritku .
☂ ☂ ☂
Keributan seisi kelas membuat
imajinasi ku berantakan dan terpecah menjadi puing – puing gelap dan tidak lagi
bermain dengan lincah di otak ku . aku kehilangan bentuk dan warna yang akan ku
tuangkan ke dalam kertas putih yang masih kosong . aku mengisi jam itu agar berguna
karena 1 jam 20 menit yang lalu Mr Dorbag
belum menampakkan wujud nya di depan White
Board yang selalu menjadi musuh pertamaku karena aku bosan dengan hal – hal
baru yang di ajarkannya . hal lain yang bisa kulakukan adalah mencoba menghibur
diri dengan lantunan lagu dari Rilley
‘New Heart’ kesukaanku . sudah 28 kali lagu itu tercatat ‘Most Played’ di ponselku . ku nikmati
lagu itu dengan mata terpejam . saat lagu memasuki bait ke Sembilan / I Need Your Love in My Life . . / adalah kata yang paling aku sukai .
kurasa semua orang memang membutuhkan itu . siapapun di dunia dan termasuk dia
yang misterius bagiku Olland . tentu saja dia . saat ruang masih penuh dengan
kekacauan hanya aku seorang yang duduk tenang sambil menikmati lirik lagu yang
mungkin bisa menghadirkan Cinta dan selanjutnya aku berani menemui Olland .
Hal yang lega bagiku adalah aku
tidak dalam sekolah yang sama dengan Olland . aku duduk di kelas II G ‘ Mirca Laura High School’ sedangkan
Olland cukup jauh dari sekolah kami ‘
Alrezt Baw High School’ . saat aku mengikat umur 15 tahun masih sulit
untukku merasakan Cinta . aku berbeda sekali lagi aku berbeda dari Carloy yang
pernah menikmati kecupan Harry . setahuku Harry adalah Playboy dan cukup
dikenal hidung belang di kelas ku dan itu tidak masalah untuk Carloy bahkan aku
merasa jijik dengannya . dan aku tahu mereka lebih cepat dewasa dari ku . dan
hal lainnya yang membuat kenikmatanku terguncang adalah sebuah pesan singkat menabrak
lamunanku . sebuah pesan dari Olland .
Halo Dania . Apa yang kau lakukan sekarang ?
by : Olland
sudah pasti Emma
yang memberikan nomor ponsel ku pada Olland . aku tidak marah pada sapaan nya .
aku marah karena pesan nya membuat lagu Riley
terhenti . aku membaca nya sekali , setelah itu aku segera membalasnya karena
kudengar bisikan Emma di telinga ku .
Sebenarnya aku belajar sekarang , tapi aku sedang
menikmati lagu Riley
Itu kataku
padanya . aku sudah mendengar lagu Riley
berjuta – juta kali namun rasa itu belum muncul . sekarang , yang terus
menggema di perutku bukan lapar melainkan suara Emma yang menggerogoti perut ku
dan berkata “ kapan kau bertemu dengannya ? ” aku ingat . aku pernah bertemu
Olland sekali sewaktu acara ‘
Thanksgiving’ yang diadakan sekolah mereka . aku pernah sekali menginjakkan
kakiku disana waktu itu . aku melihatnya di atas panggung dan Olland terus memandangiku
. mereka mengajak Olland bernyanyi . aku belum mengerti kata – kata Cinta dan
segalanya yang sudah dibahas Emma waktu itu . aku menikmati saja hari yang
ramai itu . Olland terus memandangiku . kudengar dan aku tahu ia menyanyikan
sebuah lagu cinta yang kurasa belum mampu kuresapi lirik nya .
/ I’m Falling in Love . . / I Wanna Fall with You Again .
. / Like We did when We first met . . / I Wanna Fall with You Again . . / milik Band The Roosfolt . aku tahu suaranya lebih
bagus dan Olland menyanyikannya cukup baik dengan versi nya sendiri . aku tidak
tahu apakah lagu itu untukku atau bukan , tetapi setelah Emma membocorkan
perasaan Olland padaku kurasa lagu itu memang untukku . tetapi aku tidak
merasakan jarum – jarum cintanya menusukku .
☂ ☂ ☂
“ apa kau
takut lagi jika setelah itu kau yang menaruh hati padanya ? ” Emma mencengkeram
erat kedua bahuku . ia meyakinkan ku lagi di luar balkon apartemen kamar ku .
“ Emma ,
bisakah kau berhenti mengangguku dan Olland ? ” aku menarik kedua bahuku
sehingga kedua tangannya jatuh disampingnya .
“ kenapa ?
bukankah kau sedang menghubunginya sekarang ? ” ia menarik kembali bahuku
dengan tangan kanannya .
“ Ya , tapi
aku sedang mencari sesuatu baru tentang Cinta ! ” kataku . suaraku terdengar
memuncak
“ kenapa kau
tidak meminta bantuanku ? ”
“ aku ingin
melakukannya sendiri ” kataku . aku menatap kedua mata Emma lama .
“ ok . aku
ingin kau melakukannya , semoga berhasil ” Emma menarik tubuhku dan memelukku
seperti pertama aku bertemu dengannya di Apartemen . aku tahu ia sangat sayang
padaku . ia mencium pipiku . aku terdiam tapi aku bangga ia menyayangi dan
peduli padaku seperti ini .
☂ ☂ ☂
Aku melihat Olland lagi yang
ketiga kalinya . ia muncul begitu saja didepan sekolahku . saat sepulang
sekolah ia menungguku di gerbang sambil berdiri dengan sepatunya yang terus
menendang tanah itu berkali – kali .
mungkin ia sedang bosan karena lama menunggu ku hingga aku muncul didepannya dan
aku tidak tahu sebelumnya bahwa Olland akan menemuiku .
“ Halo
Dania” sapa Olland . ia melambaikan tangan kanannya ke arahku . aku diam saja .
aku membalasnya dengan senyuman tanpa mengangkat rendah tanganku untuk membalas
lambaiannya . pertemuan singkat itu membuatku kaget . ia pergi begitu saja
untuk melambaikan tangannya untukku . jantungku tidak beritme kencang . hanya
tenang dan biasa – biasa saja . kudapati Olland menghilang dari pandangan
ku ia pergi dan hanya menyisakan ‘Halo’
saja padaku . aku tak mengerti maksudnya .
☂ ☂ ☂
Malam itu
aku berdiri di balkon hendak menghitung Bintang . aku masih penasaran dengan ‘Wish’ dan seperti yang mereka bilang
akan membawa keingingan mereka terkabul . mungkin aku bisa meminta Bintang agar
Olland bisa menjauh dariku atau sebaliknya aku harus mencintainya seperti
seadanya . aku masih menikmati ribuan Bintang yang menyihirku malam ini .
ditengah kedinginan itu aku sengaja melepas mantel tebal kesukaanku karena aku
ingin mencari Cinta itu melalui angin dan salju – salju putih . aku harus
mencarinya sendiri karena Emma juga tidak bisa membantuku karena aku menolaknya
. aku harus melakukannya sendiri . ponsel dari arah kamar terdengar hingga
diluar balkon karena aku sengaja membuka pintu itu lebar – lebar . kupikir Emma
merindukanku tetapi yang merindukan ku malam ini adalah Olland . ia menghubungiku
pertama kalinya . aku memberanikan diri menekan tombol hijau .
“ Selamat
Malam Dania ” Olland menyambutku
“ Selamat
Malam juga Olland ” aku membalas ucapannya meskipun aku masih agak malu
bercerita dengannya .
“ hmm . apa
yang sedang kau lakukan malam ini ? ” kata Olland . kupikir ia hanya menyapaku
dengan satu kata saja sama seperti di sekolah sore tadi . aku mulai panik
karena Olland belum memutuskan percakapan kami .
“ aku sedang
melihat Bintang ” jawabku . aku pasrah dan terus mengikuti alur percakapan itu
. membiarkan Olland bertanya padaku , setelahnya aku hanya diam menunggu
pertanyaan yang kuharap terakhir agar percakapan kami segera putus dan aku akan tenang .
“ Bintang
sangat sesak malam ini kan ? ” ia berkata . berusaha agar aku bisa luluh dengan
perkataan manis nya
“ Dan .. apa
kamu mau jika kita . . . ” Olland terus berbicara . kurasa Olland akan
mengungkapkan perasaaan yang lama itu seperti yang dikatan Emma . aku bisa
menebak mungkin sambungan perkataannya adalah “ Bersama” . aku masih mendengar
Olland berbicara samar disana . aku memutuskan panggilan itu dan melempar
ponselku di atas tempat tidur .
“ bukankah
seharusnya aku malu berbicara dengan Olland ? ” itu gumamku . aku seperti
siuman dari hipnotisnya . pembicaraanku dengan Olland terputus begitu saja
hanya karena itu . aku tak tahu apa yang terjadi setelah Olland mengetahui
bahwa aku belum menyempurnakan kalimat yang berat menurutku . aku merasa bersalah
. aku berharap Olland masih menghubungiku asalkan bukan menelponku
.
4 tahun
kemudian . . .
Aku kembali membahas Cinta dan
segalanya yang pernah menghantui ku 4 tahun yang lalu yang ku anggap usiaku
terlalu muda meskipun teman lain ku lebih awal dewasa dari ku . sekarang aku
belum memiliki pasangan hidup . aku bahkan belum memiliki First Love . aku sering menjadi bahan tertawaan teman lainnya
seperti Carloy waktu itu bahwa aku bukanlah wanita beruntung . sebelumnya ada banyak pria dibelakangku tapi aku menolak
. aku menolak bukan untuk hal cinta yang belum aku rasakan tetapi karena hati
ku belum tepat menemuinya saja .
Aku pulang lebih awal di hari senin . itu karena warga “ Vircash Elementary School ” sedang merencanakan proyek tahun ajaran baru kedepannya . aku sendiri melewati dan berjumpa dengan orang – orang yang tak kukenali namun aku berusaha menyungginggkan senyuman selama bertemu dengan mereka . aku pelajari itu dari Emma . katanya , itu adalah agar kau bisa mendapat simpati dari orang lain bahkan Pria yang akan menjadi pasanganku . aku melintasi garis – garis putih ditanah . jika aku melihat garis itu akan mengingatkan ku pada seekor hewan Zebra . aku tak tahu mengapa orang – orang menamai nya Zebra Cross hanya karena dari bentuk dan warna kulitnya saja tetapi tidak dengan menginjakkan kakiku di tubuh Zebra seperti yang kulakukan di sekita jalan raya . aku mengikuti orang yang ada disebelahku karena aku takut dan tidak terlalu mahir untuk melintasi jalan yang terlihat lebar di kawasan Kingdom Fross Street . tepat disamping Patung Tangan Raksasa aku berdiri sejenak sambil ku menikmati sisa permen Alcooclate yang ku beli di kantin sekolah dan setelah itu aku melanjutkan perjalanku ke Kota Sugrex . aku menyempatkan menikmati pemandangan Gabin kapal yang meraih pinggiran danau itu . jika aku meneruskan perjalananku lebih jauh diatas sana akan mengingatkan ku pada Apartemen lama bersama Emma . sudah 2 tahun yang lalu aku menikmati Apartemen Xorail yang ada di kota Yorkdov karena sekolah yang kutempuh sekarang agak lebih jauh dari Apartemen Scorl Lawry. aku pe rnah menanyakan keberadaan Emma seminggu yang lalu tetapi petugas Apartemen bilang sudah 1 tahun Emma melanjutkan pendidikan nya di New York . aku bahkan tidak mengenal Emma lagi dengan cara apapun . aku tak yakin bahwa Emma tidak pamit padaku atau menemuiku lebih dulu . sejak itu aku masih merasakan nasihat Emma yang pernah ku abaikan .
Aku hampir lupa bahwa aku sedang
melewati ‘ Mirca Laura High School ’
. aku langsung menghentikan langkah ku . aku merasakan suara pukulan sepatu
mengiang di telingaku . kurasa disini aku pernah bertemu dengan Olland saat dia
menyapaku dengan singkat dan berakhir
dengan tanda tanya . seingatku , setelah ia menghubungiku waktu malam itu dia
sudah tidak menampakkan pesannya padaku . kurasa Olland marah padaku dan aku
tidak pernah mencarinya . malam itu aku memikirkan Olland , masa lalu yang
sulit aku hadapi dengan Cinta dan sekarang aku sudah beranjak dewasa . tentu
aku tahu besar Cinta Olland waktu itu . pencarianku malam ini ada dibenakku .
Olland , aku merindukannya .
☂ ☂ ☂
Aku ingin menjawab pertanyaan
yang ku anggap mendunia menurutku . apakah itu Cinta ? dan bagaimanakah kau
melewatinya ? aku bisa merasakannya . tiba – tiba hanya untuk Olland . kau akan
kaget mendengarnya jika sekarang aku harus merindukannya . hari – hari ku
terasa berat kehilangannya . penyesalan menimpaku hari ini juga . aku juga
belum melihat wujud Emma dan Olland . aku butuh Emma untuk berbicara .
selamanya aku hanya memandang sebelah dukungan Emma padaku . aku tau Emma
sangat ingin aku bisa bersama Olland . itu adalah harapannya yang sirna .
“ apa kau
tahu mengapa aku tiba – tiba teringat seseorang yang dulu pernah menyukaiku ? ”
tanyaku pada Grace teman sekelas ku . aku menganggu pekerjaannya .
“ sudah
berapa lama kau menyukainya? ” tanya Grace . aku senang ia mau menemani ku
berbicara tentang Cinta yang dulu tak pernah keluar dari bibirku karena aku sedang mengalaminya
sekarang .
“ bukan aku
yang mau , dia yang menyukaiku sejak 4 tahun yang lalu ” kataku . aku menyimak
hati – hati respon selanjutnya yang akan keluar dari bibir Grace . kulihat Bolpoint yang digerakkannya berhenti .
tulisannya belum lengkap . Grace fokus padaku , bukan pada lembaran tugasnya .
“ mengapa
kau tak membalasnya sejak itu ? ” raut wajah Grace sama persis waktu Emma
sungguh – sungguh menanyakan sikap ku pada Olland .
“ aku
tahu itu , tapi aku belum mengerti Cinta waktu itu ” kataku . aku masih
menyimak wajah dan bibir Grace .
“ apa kau
sungguh – sungguh memikirkannya sekarang? ”aku baru mendapat pertanyaan seperti
ini . Emma belum pernah menanyakan hal
penting ini padaku .
“ aku jujur
didepan mu , tiba – tiba aku merindukannya Grace , kau tahu apa penyebabnya? ” tambahku
. aku masih membutuhkan jawaban Grace .
“ mungkin
kau terlalu egois , kurasa kau mendapat balasannya ” Grace meraih tanganku . ia
membiarkan Bolpoint nya tergeletak di
atas kertas .
“ apa itu ?
” kataku penasaran . mataku berkaca – kaca . aku berusaha menutup sumur air
mataku agar tidak merembes deras didepan Grace dan lainnya . aku takut dengan
jawaban selanjutnya tapi aku tetap menyimak wajah serius Grace .
“ karma ,
kurasa karma adalah balasan untukmu agar kau tahu seberapa besar rasanya padamu
waktu itu ” jawaban Grace membuat sumur air mataku bocor . seperti banjir
bandang membasahi seluruh pipiku dengan cepat . hatiku sesak .
“ ya tepat sekali
, aku harus menerimanya , itu resiko ku
” kubersihkan pipiku yang basah dengan punggung tangan ku . berusaha
menghadirkan senyum kecil .
“ apa
sebenarnya yang terjadi padamu ? ” Grace menyapu hangat punggungku .
“ kau tahu ,
aku belum pernah menemui hati yang baik untukku dan aku rasa bukanlah wanita
normal , sudah kubilang aku harus terima itu ” suaraku lirih . aku tertunduk
menangis di hadapan rok tebal ku dan menguceknya berkali – kali .
“ sst . .
sudahlah aku mengerti perasaanmu ”
“ Cinta
begitu misterius , aku tidak terlalu berharap akan seperti ini dan mengapa
harus Olland ang menjadi musuh ku sekarang ”
“ itu takdir
Dan , aku akan membantu mu menemuinya jika kau mau ” tangan Grace mendesis
cepat di atas punggungku . dia mendengar suaraku lebih memuncak .
“ aku tak tahu keberadaannya sekarang , aku
sungguh membutuhkannya , biarlah aku tak peduli apapun itu . .” kepalaku terasa
sakit . kurasa darah dan air mata bercampur aduk dan berkumpul dikepalaku
karena aku menunduk terlalu lama . mungkin Olland teralu berat pula untuk
dimasukkan dalam benakku setiap harinya sehingga kepalaku terasa pening . kurasa
jawaban Grace padaku sudah cukup penting , penting menyadarkan ku . aku tak
memilih untuk mengumpulkan jawaban yang berbeda . aku takut air mata akan
menemaniku setiap harinya . Olland memang misteri bagi ku sekarang dan ungkapan
rasa nya yang membawaku ke dalam jurang penyesalan sekarang . belum pernah aku menulis
kata – kata cinta ke dalam catatanku . dalam perjalananku selama 4 tahun belum
pernah aku menyalin seribu puisi cinta dan mencari makna nya sampai aku mengerti
dan tenggelam . pikiran ku terisi penuh dengan sosok Olland . aku mau Olland tahu
. sama seperti waktu dulu aku tahu bahwa Olland menyukaiku . tapi kurasa aku
terlambat . waktu aku mengingat Olland bernyanyi untukku aku baru merasakan
jarum itu menusukku sekarang . aku rasa kini aku tahu kesepian yang ku alami
pernah dirasakan Olland . sayangnya , padaku juga kurasakan sekarang . mungkin
ia sudah melupakan ku . aku takut itu .
☂ ☂ ☂
Aku harus ke ‘Mirca Laura High School’ sekarang .
bekas sekolah ku yang masih bodoh dengan
pernyataan Cinta . yang aku tahu hanya sahabat saja , tidak lebih . aku menunggu hingga 3 mata yang
berbeda itu menunjukkan sinyal hijau di persimpangan Gedung Douglas . aku melintasi jalan lagi dengan hati – hati tetapi
aku masih membutuhkan seseorang menemani ku melintasi nya . Olland masih
mengikuti pikiranku . Olland hadir sebagai bayangan saja didepanku . meskipun
aku geli karena tak terbiasa mengingat sosok Pria di benakku . aku merasakan
hal seperti ini diguncang kesedihan Cinta yang tak terbalas oleh ku dan itu
berbalik padaku . aku mengalaminya yang ke tiga kali . yang berlalu aku sudah
mampu melupakannya . sekarang aku merasa berbeda . kurasa Olland adalah Cinta
sejati ku . aku sudah tak tahan ingin
mengatakan lagi semua isi hatiku padanya sekarang .
Aku hampir mencapai Rumah besar
dengan atap segitiga yang berbeda . aku ingat sekali jika melihat atap itu dan
jika kau memalingkan badanmu 80⁰
ke arah barat , kau bisa melihat jam dinding raksasa sekolah kami . aku tak
begitu percaya saat tiba disana . aku melihat Olland mengenakan mantel bulu
coklat sambil berjalan . ia sempat memandangku dari arah belakang tapi itu
tidak berlangsung lama . mungkin ia mendengar suara desisan sepatuku di tanah .
Olland memalingkan wajahnya dengan lekas . raut wajah nya yang datar dan tanpa
senyuman membuatku ingat kesalahanku .
mungkin yang ada dibenaknya sekarang adalah tentang masa lalu nya dan sebuah panggilan
yang kuputuskan dengan paksa . aku menghentikan langkahku dan mengamatinya dari
jauh . aku masih takut dan malu menyapanya . ia pergi begitu saja. Meninggalkan
luka kecil untukku . Aku bersalah lagi . aku tahu itulah resikoku .
☂ ☂ ☂
Berhari – hari aku melaluinya
dan bermain dengan bayangan Olland yang ku tahu itu tak akan pernah terjadi .
aku memang bukanlah wanita normal . aku menginginkannya tetapi aku masih malu
padanya . aku merasa kurang sempurna jika dia bersamaku . setiap kali aku
membandingkan diriku yang malang dengan pernyataan Cinta dan Gadis lainnya yang
kurasa lebih baik dariku . mungkin Olland sudah memiliki Gadis lain entah ia
hanya mempermainkannya atau tidak aku tak tahu . aku melihat gerak – geriknya
pelan – pelan . sama seperti waktu Emma mengatakannya padaku bahwa Olland juga
dulu seperti itu . aku menambahkan catatan baru tentang bagaimana aku merasakan
hal baru tentang Cinta yang pernah dilewati Olland untukku . aku sudah tahu
keberadaannya dan sekarang aku hanya membutuhkan suaraku untuk berbicara .
suara hatiku tapi aku masih takut . rasa sayangku semakin besar setiap harinya
. semakin besar sama seperti semakin jauh Olland hilang dari pandanganku .
“ apa kau
sudah bertemu dengannya Dania? ” tanya Grace .
“ sudah ,
tapi aku diam mematung , kaki dan
bibirku tak bisa ku ajak bergerak ” kataku . Grace mendekat padaku . ia mau
serius mendengar kisah ku selanjutnya .
“ mengapa ?
kau hanya perlu katakan padanya setelah itu kau bisa lari kapan saja atau kau
bisa langsung memeluknya ” saran Grace membuat hatiku lebih terharu .
“ aku tahu
Grace , aku sudah tak tahan . . ” sumur air mataku masih kosong . sudah ku
tangisi semuanya dengan penyesalan ku .
“ aku saja
yang menegurnya untukmu Dan ”
“ jangan
Grace , ini memang salahku , kau diam saja , aku mau aku berusaha ” desakku .
aku memang keras kepala , mungkin Emma dan Grace tahu itu karena aku tak mau merepotkan
mereka .
“aku berdoa
untukmu , tapi jika kau terluka aku tak bisa berhenti diam ” tukas Grace . ia
meyakinkanku dengan tatapannya yang tajam . aku mengangguk .
☂ ☂ ☂
Hari ini aku berusaha . setelah
aku berdoa dan semua doa yang mungkin Grace kirim untukku itu sudah ku panjatkan
lagi . semua baik – baik saja meski aku sungguh – sungguh . benar , aku sangat
sayang padanya . kau tahu karma memang datang pada akhirnya tanpa kau sadari .
hanya merasakan Cinta yang kecil saja bagiku namun itu besar bagi Olland dulu .
sulit untuk melepaskan semua perasaanku sekarang . aku tahu betapa siksanya
Olland dulu karena kehadiran ku di dunia . aku bahkan tidak begitu percaya diri
dan bagaimana hingga Pria lain menaruh hatinya padaku hanya dengan melirikku
diam – diam tanpa hadir didepan mataku . sekujur tubuhku terasa dingin sore itu
. walaupun mantel dan coklat Alcooclate
menemani kesepianku di gerbang sekolah ‘Mirca
Laura High School’ di hari minggu
tidak kuat menghibur usaha keras ku . aku tak peduli wajah – wajah menyeramkan
hadir dan mengacaukan harapanku di Gerbang sekolah yang menjadi moment singkat yang akhirnya kurasakan
pahitnya sekarang . aku ingin Dunia bisa berbalik lagi ke 4 tahun yang lalu
asalkan diriku tetap dalam kondisi sekarang karena aku tak mau hilang dan lari
begitu saja dari penyesalanku . kubiarkan kedua mataku bersiaga hingga tubuh
Olland Nampak tapi itu tak terjadi . aku menangis keras dalam hati . aku tak
mau membanjiri pipiku dengan air mata .
“ dimanakah Olland ? ” satu kata yang bergumam seribu kali . aku tak peduli jika salju di musim dingin pertama itu menguburku sekarang . aku masih berdiri di bawah langit gelap . malam tetap datang meski mereka tahu bahwa aku hampir seharian di depan Gerbang . ku tiru cara Olland menendang mulut sepatunya ke tanah dan membalas lambaian tangannya yang tertunda waktu itu . aku gagal . aku sangat menyesal .
“ dimanakah Olland ? ” satu kata yang bergumam seribu kali . aku tak peduli jika salju di musim dingin pertama itu menguburku sekarang . aku masih berdiri di bawah langit gelap . malam tetap datang meski mereka tahu bahwa aku hampir seharian di depan Gerbang . ku tiru cara Olland menendang mulut sepatunya ke tanah dan membalas lambaian tangannya yang tertunda waktu itu . aku gagal . aku sangat menyesal .
Baiklah Olland , aku datang menunggumu disini
. aku hanya ingin menjawab dan membalas pertanyaan mu yang terputus waktu itu
tapi sudah terlambat . langsung pada pokoknya saja . aku hanya ingin mengatakan
bahwa aku mengerti Cinta sekarang . Cinta itu begitu sulit bahkan aku tidak
bisa menggambarkannya tetapi merasakannya . aku ingin kau ada didepan ku dan
aku akan berkata “ aku membutuhkan dan menyayangi mu ” aku seperti bukan diriku
tapi aku tahu setelah sepatu yang kau pukul ke tanah itu memukulku dari
belakang dan menyadarkan ku , hanya itu saja . setelah itu aku akan berusaha
menjalani perasaan diriku tanpa dirimu . kurelakan jika kau bersama Gadis lain
sekarang atau kau sudah membenciku , aku tahu karena itu adalah takdirku karena aku bukanlah wanita normal pujaan mu .
jika kau mengizinkan ku aku memelukmu sekali dan membasahi bajumu dengan air
mataku .
Salju melumuri
setiap pohon yang berbaris horizontal didepan gerbang . dan begitu pula diriku
aku membiarkannya asalkan salju tidak melenyapkan kehangatan Cinta ku pada
Olland . aku menunggu dalam keheningan dan kesepian . aku menggenggam tanganku
dan menunggumu datang . ku harap salju , air atau bisikan angin memberitahu mu .